Jejaknews.id, Makassar, – Tingkat Gemar Membaca (TGM) Kota Makassar mencatat peningkatan yang signifikan. Hal itu diketahui dari laporan sureveyor mitra Perpustakaan Nasional RI mengenai Kajian Kegemaran Membaca Masyarakat Indonesia Tahun 2023.
Dalam laporan tersebut, Kota Makassar yang sebelumnya berada pada posisi ke-10 pada tahun 2022, kini melonjak tajam ke posisi ke-4 dengan kategori tinggi.
Makassar berada di urutan ke-4 setelah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kota Samarinda, dengan nilai 74,14. Kota Makassar tahun ini juga mengungguli Kota Surabaya, Bandung dan Semarang. Tahun sebelumnya atau di Tahun 2022, Kota Makassar berada di urutan 10 dengan nilai 70,15.
Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni mengungkapkan, capaian nilai Kota Makassar ini bahkan masih tertinggi dibandingkan rata-rata nasional yakni 66,77, dan juga Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kota Makassar patut berbangga karena menjadi salah satu daerah di luar Pulau Jawa yang masuk 10 besar skor tertinggi Tingkat Kegemaran Membaca untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ucap Tulus, Selasa (21/11/2023).
Dia membeberkan, penghitungan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) didasari pada 5 aspek. Aspek tersebut yakni Tingkat Frekuensi Membaca (TFM) per pekan, Tingkat Durasi Membaca (TDM) atau lama waktu membaca per hari, dan Tingkat Jumlah Buku (TJB) atau jumlah buku yang diselesaikan di baca dalam 3 bulan.
Kemudian aspek mengenai Frekuensi Akses Internet (FAI) untuk bahan bacaan, serta aspek Durasi Akses Internet (DAI) untuk bahan bacaan.
“Lima aspek indikator TGM ini yang terus menjadi perhatian kami dan menjadi referensi untuk perencanaan program dan kegiatan Dinas Perpustakaan ke depannya,” jelas Tulus.
Pencapaian ini menunjukkan dorongan yang kuat dari masyarakat Kota Makassar dalam mengembangkan minat membaca.
Faktor-faktor seperti program-program literasi yang diadakan oleh Pemerintah Kota Makassar, kehadiran pusat-pusat bacaan yang lebih aksesibel, serta upaya kolaboratif dari berbagai komunitas pembaca dan komunitas dongeng dalam program Dongkel with mobile library menjadi pendorong utama dalam pencapaian ini.
“Melihat lonjakan yang luar biasa ini, harapannya adalah bahwa semakin banyak masyarakat akan merasakan manfaat positif dari kegemaran membaca, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan perpustakaan sekolah yang sesuai standar serta pertumbuhan intelektual dan kreatifitas di Kota Makassar,” pungkas Tulus. (*)