
JEJAKNEWS.ID, Makassar,- Kampung Borta, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dikenal sebagai wilayah ekstrem atau rawan konflik.
Peperangan antar kelompok kerap terjadi, terutama melibatkan pemuda dari lorong-lorong yang saling bersebelahan, warga Kampung Sapiria, Kelurahan Lembo, menjadi kelompok lawan dalam konflik ini.
Selama dua bulan terakhir, kerusuhan yang terjadi telah menyempitkan ruang aman bagi masyarakat,Berbagai kerugian sudah tak terhitung, mulai dari pembakaran rumah, kendaraan, hingga fasilitas umum.
Konflik turun-temurun ini bahkan telah menelan korban jiwa, termasuk warga yang meninggal akibat tembakan senapan angin, situasi ini turut mengurangi partisipasi warga dalam Pemilihan Ketua RT.
Hingga saat ini, tidak ada satu pun warga yang berani mencalonkan diri untuk menjadi Ketua RT di wilayah ini, kampung Borta sendiri terletak di RT 4 RW 5 Suangga.
“RT di Borta nihil pendaftar, tidak ada warga yang mau maju, bahkan jika ditunjuk pun mereka menolak,” ungkap Lurah Suangga, Andi Erni, kepada Wartawan, Kamis (4/12/2025).
Sesuai Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemilihan Ketua RT, jika suatu wilayah tidak ada pendaftar, maka Penjabat Sementara (Pjs) otomatis menjadi definitif. namun, Pjs saat ini berencana mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
“Pjsnya sakit, infonya kena stroke, jadi beliau mau mengundurkan diri,” kata Andi Erni.
Hingga kini, belum ada warga yang bersedia memimpin RT4 RW 5.
Lurah Suangga berharap tokoh masyarakat setempat bersedia menduduki jabatan tersebut, karena peran Ketua RT sangat penting dalam merangkul warga agar tidak terlibat aksi saling serang yang dapat memicu konflik baru.
(Red)






