
JEJAKNEWS.ID, Bantaeng,– Forum tertinggi Kongres Ke-IX Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng Raya (HPMB-Raya) akhirnya menjatuhkan palu sejarah. Setelah melalui perdebatan keras, adu gagasan, dan dinamika politik yang menguras energi, Nur Misbahullah resmi terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar HPMB-Raya, mengusung garis besar perjuangan Visioner Progresif.
Kemenangan ini bukan sekadar hasil, melainkan legitimasi ideologis atas arah baru organisasi. Nur Misbahullah—demisioner Ketua Cabang Ba’ba Eja dan sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Partisipasi Masyarakat PB HPMB-Raya—berhasil meyakinkan forum bahwa HPMB-Raya membutuhkan kepemimpinan yang berani, tajam, dan berpihak pada kerja nyata.
Sejak awal persidangan, gagasan Visioner Progresif tampil dominan: organisasi yang berpikir jauh ke depan, namun tetap berdiri tegak di atas nilai perjuangan, kemandirian mahasiswa, dan keberpihakan sosial. Di tengah stagnasi gerakan yang kerap dikritik, konsep ini menjelma menjadi energi perlawanan terhadap status quo.
Dalam pidato kemenangannya yang disambut riuh peserta kongres, Nur Misbahullah menyampaikan pernyataan tegas yang langsung menggema di ruang sidang:
“Ini bukan kemenangan Nur Misbahullah. Ini kemenangan gagasan Visioner Progresif. HPMB-Raya tidak boleh lagi berjalan di tempat. Kita harus melompat ke depan—lebih berani, lebih terorganisir, dan lebih berpihak pada rakyat Bantaeng.”
Sorak sorai dan ketukan meja menjadi saksi bahwa forum menerima pesan tersebut sebagai mandat kolektif. Kemenangan ini sekaligus menandai berakhirnya fragmentasi pasca-kontestasi dan membuka babak konsolidasi besar-besaran di tubuh HPMB-Raya.
Panitia dan Steering Committee menegaskan bahwa seluruh tahapan Kongres Ke-IX berlangsung sesuai konstitusi organisasi. Proses panjang, alot, dan penuh ketegangan justru menjadi bukti bahwa demokrasi internal HPMB-Raya masih hidup dan bernyali.
Dengan terpilihnya Nur Misbahullah, HPMB-Raya memasuki fase baru: fase di mana organisasi dituntut tidak hanya lantang dalam wacana, tetapi juga tegas dalam aksi; tidak hanya kritis di forum, tetapi hadir nyata di tengah persoalan masyarakat Bantaeng.
Kongres telah usai. Arena telah ditutup. Namun medan juang baru saja dibuka.
Visioner Progresif kini memegang kendali.
(Ishak)





