Hampir Setiap Hari 5 Korban Minta Divisum: Sulsel Darurat Kekerasan Seksual

JEJAKNEWS.ID, Makassar,- Kekerasaan seksual terhadap perempuan dan anak di Sulawesi Selatan (Sulsel) disebut sudah sangat darurat. Hampir setiap hari, ada korban yang melampor untuk divisum.
Peristiwa itu terkuak saat rapat di DPRD Sulsel dalam agenda pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sulsel Akhir Tahun Anggaran 2024 dan Evaluasi Triwulan I APBD Tahun 2025, pada Kamis (17/4/2025).
Anggota DPRD Sulsel Komisi E, Vonny Ameliani Suardi, mengatakan bahwa sedikitnya dalam sehari 5 korban kekerasan seksual yang minta untuk divisum.
“Dalam satu hari itu, kurang-lebih minimal 5 laporan visum terkait dengan kekerasan seksual terhadap anak yang ternyata dilakukan internal di lingkungan si anak itu sendiri, baik itu keluarga maupun tetangga terdekat,” ujar Vonny.
Ia mengatakan bahwa angka kekerasan seksual tersebut di Sulsel terus mengalami peningkatan. Hal ini, kata Vonny harus menjadi perhatian serius di dinas terkait.
“Tadi rapat dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, di situ saya prihatin ternyata data kekerasan seksual terhadap anak itu meningkat,” katanya.
*Terbanyak di Makassar*
Selanjutnya, Vonny menyatakan bahwa wilayah yang paling sering banyak kasus kekerasan seksual adalah Makassar.
Kemudian yang baru-baru viral di Kabupaten Jeneponto hingga pihak keluarga perempuan memblokade jalan.
“Paling banyak di Kota Makassar ada, kemudian di kabupaten jeneponto ada, kekerasan seksual yang baru-baru di Jeneponto sampai diblokade jalan ke rumah korban,” kata ketua DPC Gerindra Jeneponto tersebut.