Rico Malah Ngelamun di Bawah Pohon Saat Truknya Bikin Gresik Macet Parah
Gresik – Kepadatan lalu lintas hingga 4 kilometer terjadi imbas truk tangki patah as di bibir Jembatan Pecok, Gresik. Truk itu menutup satu lajur kendaraan dari arah Betoyo ke Manyar sehingga situasi semrawut, banyak motor lawan arus.
“Ora iso obah, sebaiknya ditunda dulu yang dari Betoyo arah Manyar. Lokasi jembatan Pecok Manyar mandek jegrek,” ujar Dimas, salah satu pengguna jalan kepada detikJatim, Selasa (7/11/2023).
Herannya, sopir truk itu nggak ada di lokasi. Dari jam 6 pagi sejumlah petugas kepolisian yang berupaya mengurai kepadatan lalu lintas nggak berhasil menemukan sang sopir. Lha, ke mana?
Setengah jam mencari, polisi akhirnya menemukan seorang pria yang sedang duduk-duduk di bawah pohon yang cukup rindang dan terlihat sedang melamun.
Polisi yang sempat mengiranya warga setempat menanyakan barangkali pria itu tahu siapa sopir pemilik truk tangki yang mandek di bibir jembatan dan ke mana perginya?
“Teman-teman di lokasi tadinya mengira sopir itu warga sekitar. Tapi saat ditanya, siapa pemilik truk itu? Dia ngaku dia lah pemiliknya,” ujar Kanit Turjawali Polres Gresik IPDA Bross Tito Dharmawan.
Tito menjelaskan jarak pohon itu dengan lokasi truk yang mengalami patah as itu sekitar 20 meter. Pohon itu cukup jauh di bawah jembatan tapi dari sana sang sopir bisa mengawasi truknya.
Sopir bernama Rico Andrian (24), warga Tuban itu mengaku dirinya sebenarnya sudah berupaya mendongkrak truk tangki muat semen yang mengalami patah as itu.
“Ngakunya, karena truk dalam kondisi muat semen cair, dongkrak yang dibawa tidak kuat. Akhirnya dia telepon bengkel dan menunggu montir datang di bawah pohon itu,” ujar Tito.
Tito menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan sang sopir, truk tangki itu mengalami patah as sejak jam 5 pagi. Setelah menelepon bengkel dia memutuskan untuk menunggu.
“Jadi, ya, mungkin selama lebih dari 1 jam sopir itu duduk melamun di bawah pohon itu sambil mengawasi truknya dan menunggu bantuan datang. Sampai kami kewalahan mencarinya,” kata Tito.
Tidak ingin situasi makin runyam bila truk itu tidak segera dipindahkan dari bibir jembatan, Tito pun meminta Rico bangkit dari lamunannya dan memindahkan truknya ke tempat lain.
“Sopir itu sempat tidak berani, ngakunya khawatir terguling. Tapi akhirnya dia bilang kalau maju pelan dengan kondisi satu ban kiri lepas, dia bisa menjalankan truk itu. Tapi cuma bisa maju,” kata Tito.
Voila! Truk tangki patah as itu bisa melaju. Polisi mengarahkan kendaraan di belakang truk agar berhenti dan menunggu, sedangkan kendaraan dari arah sebaliknya memberi ruang agar truk bisa melewati jembatan.
“Akhirnya kami bantu memberi jalan kepada truk itu agar bisa dipindahkan ke SPBU yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi sehingga tidak mengganggu lalu lintas,” ujar Tito.
Kasat Lantas Polres Gresik AKP Derie Fradesca mengatakan, truk bernopol T 9485 DB yang mengalami patah as roda sebelah kiri itu akhirnya bisa dipindahkan 2 jam setelah mogok.
“Sejak jam 5 pagi tadi mogoknya. Berhasil kita evakuasi sekitar pukul 07.15 WIB, karena banyak pemotor yang melawan arus (dan) terjadi penumpukan kendaraan,” jelas Derie.
Sampai sekarang belum ada kabar apakah montir yang ditunggu Rico sudah datang? Dan apakah selama montir itu datang Rico kembali mencari pohon di dekat SPBU untuk berteduh dan kembali melamun?