Ambon,Jejaknews.Id,- Kecaman itu disampaikan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Maluku terhadap ucapan politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon yang dilontarkan di hadapan Panglima dan petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam rapat Komisi I di Gedung DPR RI (5/09/2022) dan berbuntut panjang.
Setelah menemui reaksi keras dari pihak TNI, pernyataan Effendi Simbolon itu pun mendapat reaksi keras dari Bissry Assidiq Latuconsina selaku Ketua MPW Pemuda Pancasila Maluku.
Latuconsina menilai diksi gerombolan dan menyamakan TNI dengan Ormas di hadapan panglima TNI adalah pernyataan yang tidak etis dan tidak mendidik. mengingat pernyataan tersebut kemudian viral dan dapat merusak citra diri TNI.
“Kami sayangkan karena pernyataan tersebut terkesan sangat arogan, bahkan kami nilai seakan-akan menggiring panglima TNI ke arah wilayah politik praktis” ucap Latuconsina di Ambon hari ini (13/09/2022).
Latuconsina meminta Effendi Simbolon untuk menarik kata kata tersebut dan minta maaf kepada TNI dan rakyat Indonesia.
Menurutnya, sekalipun Komisi I memiliki hak dan kewajiban untuk mengevaluasi TNI sesuai dengan tupoksinya, namun tidak boleh dilakukan secara arogan dan tidak beretika, apalagi itu dilakukan dalam rapat terbuka.
“Ditengah situasi politik dunia yang tidak menentu, perang Rusia-ukrania, belum lagi psicho war terkait penguasaan sumber daya alam oleh bangsa lain yang terjadi secara global, Institusi TNI adalah penjaga marwah dan kehormatan bangsa, untuk itu patut dihormati. Pemuda Pancasila melihat bahwa menjaga marwah TNI adalah tugas seluruh anak Bangsa, termasuk di dalamnya anggota DPR RI” tegas Latuconsina.
Dijelaskan pula oleh ketua MPW PP Maluku ini Kalau saat ini Panglima TNI dan Kapolri lebih humanis dan kemudian mendapat tempat di hati rakyat, dan di gadang-gadang menjadi salah satu calon pemimpin bangsa, itu bukan berarti mereka berpolitik.
“Institusi- institusi ini sementara bertransformasi tanpa harus meninggalkan tugas dan fungsinya. menjadi semakin dekat dengan rakyat, menjadi bagian dari rakyat, sesuai dengan kodrat mereka, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, karena itulah yang diinginkan rakyat dalam iklim Demokrasi saat ini” jelas Ketua MPW Pemuda Pancasila Maluku.
Olehnya itu Latuconsina meminta agar Effendi Simbolon segera mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Dirinya juga minta badan kehormatan DPR RI untuk ambil sikap atas ulah kader Partai Banteng bermoncong Putih itu
“Kami minta BK DPR RI segera menegur Simbolon, kami juga minta agar komisi I dalam rapat-rapat yang melibatkan TNI sebisanya dilakukan secara tertutup, tidak perlu di publikasi, kecuali terkait dengan pelanggaran etika dan moral oknum TNI yang menyalahi aturan perundang- undangan” ujarnya
Latuconsina mengingatkan Wibawa dan kehormatan TNI amat di hormati dan disegani oleh Angkatan Bersenjata seluruh negara di dunia. Sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga hal itu.
“Karena kedaulatan kita jauh lebih penting dari pernyataan arogan seorang anggota DPR RI seperti Effendi Simbolon itu” tutupnya. (J-01/*)